kau Kekal , simak setiap detail ayunnya dampal, dengan
tak sedang berputar putar kitari sepatu kulit coklat dan
hitamnya bukan? semakin uban ia, melentur tungkainya
dibalut. nanti bila tiba masa di mana tak terbendung lari
akan perjumpaan padanya, sampaikan bahwa kian lentur
kelak sepatunya sambut tetes tetes telaga relung yang
barangkali kian kering. tapi menerus dibendung doa ter -
baiknya,tentu.
semoga sang Penyayang setiai setiap detil ke mana darah
riapkan sela sela tetulang. memerah ia dengan segar untuk
membangun kukuh pijar, hangat ia di lilin lilin ragaku.
sang Maha, Kau simakku bukan? ketika orang orang itu me-
mutari langkahnya, ketika semesti pepintu melebar oleh
panggung keindahan yang lembut akan kedamaian, ada saja
ketaktulusan sebuah keras , pekerti apa bila dering rimba di-
semai pada dagingnya. padahal entah lusa atau esoknya lusa,
kita menisan akan laku hati, tangan juga lampah jalan dan lari-
annya .
hingga rebak aroma bunga bunga menebar peluk di gundukan
setiap kita. tak putar putari masa, sebab kelak sua hembusan.
dengan lilin lilin yang tetap menyala, di relung, di raga.
*****
bandung , 11 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar