disatu ke-dua ketukan mereka beri tepukan
berdoa dari banyak batu galian di tetungkai
disatu ke-dua ketukan, pula
mencoba fahami: bilamana menarik kerutan,
dari depaan juntai, makin liku leluka dada
guruh angin, bergelombang tanya
barangkali sesekali mesti
selayak kawan Nabi Khidir
: menahan riak riak tanya sepanjang perjalanan
dari lengang ke ujung belokan rimbun
namun aku hanya manusia
dikitari pepohon, membawaku akan ucap dan tanya
menjawab sekadar, diteduhi rapal doa
untuk segenap kerlip
dari pembeda, aku serta dia disatu dua ketukan
⏳ ***** Bandung, September- Oktober 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar