ANGIN KEMARAU
* kolaborasi oleh: Weni Suryandari, Nella S Wulan dan Ira Ginda
( Jakarta, Bandung )
segala berawal dari Engkau
menyiram bunga bunga kemarau
di mataku segala indah, segala pukau
meski sungai kering, dunia hening
air tak berkabar, jauh di ujung pulau
ia senantiasa menanami kebun senja
dengan kesenyapan pagi
yang tersimak: haluan angin kemarau
dihembus kering, menerus gerus
hingga tiba masa asah, basah
angin membelai, seperti goyang gemulai ilalang
mengikuti rindu yang diam malu malu
menyampaikan pesan cuaca kepadamu
mengingatkan betapa bumi begitu tabah
sesabar waktu, tak bosan meninggalkan bunyi tik tok jam
angin kemarau, meski sungai kering, dunia hening
tetap dekat bunyi air, pun gerimis akan tiba
hingga hujan itu Tuhan
dalam doa penuh amiin
penuh, sesudah aduh, gaduh!
***** Bandung, 09 Agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar