denting jendelaku, lantunkan untaian, puisi, cerpen dan pernak pernik kehidupan... *Bandung, West Java - INDONESIA
jendela nella s wulan ,
Jumat, 30 Januari 2015
MENANAM GERIMIS
barangkali, dibanyak peristiwalah
orang orang menanam gerimis,
menggamiti sekitar
di rerupa musim: dengan
kapuk dingin berbulir bulir
yang lalu merepih dibawa angin
berepigram ke hulu kemarau
barangkali, dengan menanam gerimis
lahan kering akan erat
memeluk dingin
maka sabar berpangku humus
dimasanya, tibalah subur pohon
dengan menuai lebat ketenangan
dikitari percikan tak terkira
***** Bandung, 30/01/2015
Rabu, 28 Januari 2015
MENCATAT DI KENING POHON
adakah kau jumpai ia
di antara alas alas kaki
yang berlarian mencari telapaknya
adakah kau simak ia
yang mencengkerami lelangkah
di lompatan dentang
tungkai kau rendam di telaga nada
meredam batu
berkecipak, basah wewarna
adakah kau seru ia
untuk lekat menapakki bebahumu?
kasihnya kering,
namun basah masih milikku
musim yang basah
kesiur angin di sela terbangan debu
biar basah rindu
menggunduk rindu
hingga esok ke lusa
berlama lama lusa
dengan tak membilang tanggal
senantiasa aku, dari jauh memelukmu
batang reranting terbakar doa
kunyah isi pelepah hangat
lalu kau,
adakah meneguk senyap?
***** Bandung, 28/01/2015
di antara alas alas kaki
yang berlarian mencari telapaknya
adakah kau simak ia
yang mencengkerami lelangkah
di lompatan dentang
tungkai kau rendam di telaga nada
meredam batu
berkecipak, basah wewarna
adakah kau seru ia
untuk lekat menapakki bebahumu?
kasihnya kering,
namun basah masih milikku
musim yang basah
kesiur angin di sela terbangan debu
biar basah rindu
menggunduk rindu
hingga esok ke lusa
berlama lama lusa
dengan tak membilang tanggal
senantiasa aku, dari jauh memelukmu
batang reranting terbakar doa
kunyah isi pelepah hangat
lalu kau,
adakah meneguk senyap?
***** Bandung, 28/01/2015
BERBAHAGIALAH
siapa namamu, Nak ?
sepagi langit sibak tirai
menanyakan kabar baik ataukah kabar buruk
akan beriringan
kau pun, sejuk di sana, Nak?
berkawan semarak awan
di arakannya membelah musim
maka doa membuatmu baik baik selalu
darimana kau dapatkan
payung kertas dus cantik,
payung plastik tebal untukku ?
hingga ibu bumi genggam lengan kita
berkabarlah disegenap kebaikan
sepatah apapun ranggas dari reranting
yang pernah bahagia meneduhimu
dengan apa apa di bawahnya,
tak mesti empuk bebola dingin
yang lalu leleh di pias rindu sinar
seberapa huyung rerumputan dingin?
belum kumengerti dingin bekunya
itu sebab, kau nyalakan cinta padanya
serta akan kau kabarkan kelak 'kan?
***** Bandung, 28/01/2015
Rabu, 21 Januari 2015
TELUNJUK
banyak telunjuk saling menunjuk
manakah yang lebih erat
membangun wewarna di keningnya
beberapa menarik garis
beberapa menanda serta mengaburkan
beberapa bergoyangan hingga helaian muram
hingga mengerut
ada yang keras berbincang
ada pula yang bercakap cakap dengan diamnya
wewarna menajam, sebagian menghilang
masih,
masih banyak telunjuk saling menoreh
menunjuk nunjuk, membawa kabar
berseteru tanya
:masihkah ia terletak kedua setelah ibujari?
:masihkah orang orang
akan terus beradu cepat
menentukan kayuhan hati
dengan jari keduanya?
banyak telapak wadahi jemari
demikian erat
bersela sela, berpagut
berangin,
kelopak bebunga beterbangan di selanya
masih, masih orang orang berbincang
jari manakah yang lebih anyir
lebih teduh berpegang di pepohon
***** Bandung, 21/01/ 2015
Jumat, 16 Januari 2015
PAGI KE-ENAMBELAS
jura pagi berbagi rentang
tempat beburung bertengger,
mencengkeram
ketukan di jendelaku tadi
tak seperti kemarin
lirih embun
sebab mentari beranjak cepat
terang
awal bulan di panas yang lebih lama
awan berjejal memulai arakannya,
berebut hembus
seorang bibi setia,
memutar kran untuk sirami rerumput
bersirobok ia menatap pas fotoku
mengapa dibawah jendela?
mengapa tergeletak?
siapa apa menaruhnya di sana?
matahari sepenggalan edar
tertegun masih dengan ragam tanda,
tanda tanya serta seru
ada apa, mengapa? dan mengapa demikian?
"sini, berikan bi, taruh di meja"
dari jendela masih kutatap
tumpukan tanda, jilidan helai
takkan usai meyurat sirat
pucuk rerumputan membulir,
lirik lirik menyimpul damai
tumbuh demi tumbuh pagi,
didepaan setia, di sulur sulurnya
***** Bandung, 16/01/2015
Selasa, 13 Januari 2015
PENEPUK
PENEPUK
yang menepuk nepuk
ialah kokok ayam
seufuk pagi,
rindu memanggil
erat pelupuk pejam
untuk beranjak
yang memijar
ialah matahati
setenang fajar,
setia beredar
berbincang lirih keras
untuk disimak
yang bertalu talu
ialah bebintang
sepagi senja,
kasih membawa
sekecil kebaikan apapun
untuk terang
***** Bandung, 14 Januari 2015
yang menepuk nepuk
ialah kokok ayam
seufuk pagi,
rindu memanggil
erat pelupuk pejam
untuk beranjak
yang memijar
ialah matahati
setenang fajar,
setia beredar
berbincang lirih keras
untuk disimak
yang bertalu talu
ialah bebintang
sepagi senja,
kasih membawa
sekecil kebaikan apapun
untuk terang
***** Bandung, 14 Januari 2015
Jumat, 09 Januari 2015
SINAR
Happy New Year, Selamat Tahun Baru 2015
di tubuh almanak
menapakki musim ke musim
angka angka berjejalan
ditiba dan lepasannya
membawa kisah
menatap lompatan
di 8.760 dentang kasih sayang
larian pagi ke pekat malam
di 525.600 menit menit setia
berkhidmat kita, menangkup serta
terdiam bergoyang hati
ucap, ucapkan permohonan
sebelum berdentingan
keduabelas dawai
di malam berapi lilin
melelehkan penat
menggigit sunyi
menghalau keluh
menghembuskan teduh
helai helai kehidupan
***** Bandung, 01 Januari 2015
di tubuh almanak
menapakki musim ke musim
angka angka berjejalan
ditiba dan lepasannya
membawa kisah
menatap lompatan
di 8.760 dentang kasih sayang
larian pagi ke pekat malam
di 525.600 menit menit setia
berkhidmat kita, menangkup serta
terdiam bergoyang hati
ucap, ucapkan permohonan
sebelum berdentingan
keduabelas dawai
di malam berapi lilin
melelehkan penat
menggigit sunyi
menghalau keluh
menghembuskan teduh
helai helai kehidupan
***** Bandung, 01 Januari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)