bagaimanakah nafas bumi?
ia adalah kita, orang orang dengan kening,
mata dan tangan di jendela, sesekali kaki
di pintu. kemudian duduk duduk,
berjalan leluasa, berhimpitan, berlarian
dan melompat lompat
bagaimana nafas bumi?
ia adalah usia kita
bergelayutan di dedahan, menanti rimbun
cengkeramai hingar pagi dan sejuk senja
menunggu cengkeram dengan paruh yang ajarkan
bagaimana mematuk paruh di kayu halus pun keras
bagaimana mengunyah lezatnya dengan beberapa
tegukan sabar dan ketekunan jari jari hati
di mana ia dibaca?
disekitar, didesau angin, sesekali berpayung
diterpa deras, huyung menatah tanah bebatu
lantas kita lihat lembar lembar terbuka
menuliskan geriap debu, basah dan senyum
dengan usia yang bergelayutan di dedahan,
memeluk rimbun
*****
bandung, 14 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar