setiap menit ialah bebinar, sesiapapun yang dapat pijar.
aku menatap pagi, ia ajak jalan berlari. sesekali terduduk,
simak tari senar senar biola dan gitar ilalang.
jelang biru ungu
ia tengger di dedahan dengan memar yang mematuk siang lalu.
kisah rerupa, hingga tak anyir tumbuh jalarnya dedaun dan
bunga untuk musim yang akan tiba. kala lahan lubang dibebe-
rapa bulannya, wahai ia memipir kisah di petak birai
jalan dan lari dengan teguh dilurus dan liku. bila jumpai kelok, cepatlah dengan tak menoleh sebab tatapan tak kubentang hingga jejalan catatkan doa dan cinta bagi tubuh pejalan. jika muncul mentari, hiruplah _ wahai pemetik kearifan, petiklah uban demi ubannya
*****
bandung, 28-30 Maret 2012
denting jendelaku, lantunkan untaian, puisi, cerpen dan pernak pernik kehidupan... *Bandung, West Java - INDONESIA
jendela nella s wulan ,
Selasa, 27 Maret 2012
Selasa, 20 Maret 2012
K E T I K A
KETIKA BERANGIN APA
akan hembuslah angin angin,
bagaimana semilir di sini, seperti yang dituliskan
bunga syukur dan rerumput sabar untuk yang membaik
itu sebab rindu embun di pintu pintu langit
pangkuan bumi, hampar bebulir
* 22032012
KETIKA GERAK LAYAR GAMBAR
terdiam, dengan relung tanya
meraba di lorong senyap dari semarak bebunyian
ketika gerak layar gambar lebar, layar kaca juga
layar genderang dan hembusan yang terhirup
Allahu Rabb cintanya kian, digerak layar gambar
ketika paruh paruh mematukki kayu batang dan dedahan
*
KETIKA HUT PENYAIR SAPARDI DJOKO DAMONO
:ke-85th Maestro(@s_c ,semoga berkah
^ berbahagialah Bapa Sapardi, puisi puisi mencintaimu
mereka mengasihimu dengan luapan
^ tubuh tubuh angin betapa piuh, melambai ia didamai bumi
melayang ia dikasih langit
*
KETIKA RABU, 20 MARET 2012
ditanam pohon ebony di tanah sentul
*****
bandung, 20 Maret 2012
akan hembuslah angin angin,
bagaimana semilir di sini, seperti yang dituliskan
bunga syukur dan rerumput sabar untuk yang membaik
itu sebab rindu embun di pintu pintu langit
pangkuan bumi, hampar bebulir
* 22032012
KETIKA GERAK LAYAR GAMBAR
terdiam, dengan relung tanya
meraba di lorong senyap dari semarak bebunyian
ketika gerak layar gambar lebar, layar kaca juga
layar genderang dan hembusan yang terhirup
Allahu Rabb cintanya kian, digerak layar gambar
ketika paruh paruh mematukki kayu batang dan dedahan
*
KETIKA HUT PENYAIR SAPARDI DJOKO DAMONO
:ke-85th Maestro(@s_c ,semoga berkah
^ berbahagialah Bapa Sapardi, puisi puisi mencintaimu
mereka mengasihimu dengan luapan
^ tubuh tubuh angin betapa piuh, melambai ia didamai bumi
melayang ia dikasih langit
*
KETIKA RABU, 20 MARET 2012
ditanam pohon ebony di tanah sentul
*****
bandung, 20 Maret 2012
Rabu, 14 Maret 2012
PADA BUMI
bagaimanakah nafas bumi?
ia adalah kita, orang orang dengan kening,
mata dan tangan di jendela, sesekali kaki
di pintu. kemudian duduk duduk,
berjalan leluasa, berhimpitan, berlarian
dan melompat lompat
bagaimana nafas bumi?
ia adalah usia kita
bergelayutan di dedahan, menanti rimbun
cengkeramai hingar pagi dan sejuk senja
menunggu cengkeram dengan paruh yang ajarkan
bagaimana mematuk paruh di kayu halus pun keras
bagaimana mengunyah lezatnya dengan beberapa
tegukan sabar dan ketekunan jari jari hati
di mana ia dibaca?
disekitar, didesau angin, sesekali berpayung
diterpa deras, huyung menatah tanah bebatu
lantas kita lihat lembar lembar terbuka
menuliskan geriap debu, basah dan senyum
dengan usia yang bergelayutan di dedahan,
memeluk rimbun
*****
bandung, 14 Maret 2012
ia adalah kita, orang orang dengan kening,
mata dan tangan di jendela, sesekali kaki
di pintu. kemudian duduk duduk,
berjalan leluasa, berhimpitan, berlarian
dan melompat lompat
bagaimana nafas bumi?
ia adalah usia kita
bergelayutan di dedahan, menanti rimbun
cengkeramai hingar pagi dan sejuk senja
menunggu cengkeram dengan paruh yang ajarkan
bagaimana mematuk paruh di kayu halus pun keras
bagaimana mengunyah lezatnya dengan beberapa
tegukan sabar dan ketekunan jari jari hati
di mana ia dibaca?
disekitar, didesau angin, sesekali berpayung
diterpa deras, huyung menatah tanah bebatu
lantas kita lihat lembar lembar terbuka
menuliskan geriap debu, basah dan senyum
dengan usia yang bergelayutan di dedahan,
memeluk rimbun
*****
bandung, 14 Maret 2012
Minggu, 11 Maret 2012
DENTING LENTERA TERURAI
bagaimana bulan malam ini,
ketika bintang bintang berlarian
dengan lompatan bagai denting lentera terurai
di kilau bintang tadi malam
ada mentari pagi yang senyum terduduk
merangkai lembaran esok
dengan tak lupakan sapa senja lembayung
bebintang jalan cepat, berlompatan sesekali jenaka
bagai denting lentera terurai
*****
bandung, 12 Maret 2012
ketika bintang bintang berlarian
dengan lompatan bagai denting lentera terurai
di kilau bintang tadi malam
ada mentari pagi yang senyum terduduk
merangkai lembaran esok
dengan tak lupakan sapa senja lembayung
bebintang jalan cepat, berlompatan sesekali jenaka
bagai denting lentera terurai
*****
bandung, 12 Maret 2012
Rabu, 07 Maret 2012
KUYUP
kuyup kotaku direbak deras
guyuran canda, senyum dan isak mengisi penuh
pena pena, hingga menari nari ia, meliuk goyang
di panggung kertas dan wewangi kayu basah
wahai engkau yang menarik huruf huruf mewarna
di rerintik,akanlah kuyup bersamaan dengan
menangkupnya kepak kepak di ranting serta dedahan,
hingga kering, buana lambaikan terbang
di ungu dan coklatnya awan
kuyup kotaku, kencang aliri huruf huruf pena
bermula kering, hingga limbung basah dan menanti kering
kepak kepak menangkup setia digigil dan rimbun
dari panggung kertas dan mewangi kayu basah
*****
bandung, 08 Maret 2012
guyuran canda, senyum dan isak mengisi penuh
pena pena, hingga menari nari ia, meliuk goyang
di panggung kertas dan wewangi kayu basah
wahai engkau yang menarik huruf huruf mewarna
di rerintik,akanlah kuyup bersamaan dengan
menangkupnya kepak kepak di ranting serta dedahan,
hingga kering, buana lambaikan terbang
di ungu dan coklatnya awan
kuyup kotaku, kencang aliri huruf huruf pena
bermula kering, hingga limbung basah dan menanti kering
kepak kepak menangkup setia digigil dan rimbun
dari panggung kertas dan mewangi kayu basah
*****
bandung, 08 Maret 2012
Selasa, 06 Maret 2012
TAHI LALAT
TAHI LALAT, ISYARAT WAJAH ADAKU
rupanya teman teman masa kanak selalu mengingat
*
SEBAIKNYA TAK MENATAP WAJAH, TAK SIMAK DERAP
bila kesedihan ditoreh
*
TENTU TAK SEMUDAH ITU ADA ANGGUKAN DAN GENGGAM
hingga melayang tanya
*
LIRIH TEGUKAN TEH HANGAT DAN MAKAN NASI GORENG DI BANGKU
siapa di sana? merindukah, membaca ruas jariku
*
KEPADA TEMAN BACA DI GUNUNG BIRU DAN GELOMBANG SAMUDERA
selamat pagi! berkah sertai
*****
bandung, 06 Maret 2012
rupanya teman teman masa kanak selalu mengingat
*
SEBAIKNYA TAK MENATAP WAJAH, TAK SIMAK DERAP
bila kesedihan ditoreh
*
TENTU TAK SEMUDAH ITU ADA ANGGUKAN DAN GENGGAM
hingga melayang tanya
*
LIRIH TEGUKAN TEH HANGAT DAN MAKAN NASI GORENG DI BANGKU
siapa di sana? merindukah, membaca ruas jariku
*
KEPADA TEMAN BACA DI GUNUNG BIRU DAN GELOMBANG SAMUDERA
selamat pagi! berkah sertai
*****
bandung, 06 Maret 2012
Senin, 05 Maret 2012
MALAIKAT, DI MANA TERBANGMU ?
MALAIKAT, DI MANA TERBANGMU ?
membiar secuil sapa terkadang, apa yang terjadi
*
LEMBAB MASIH BERANDA COKLAT & BIRU
genggam doa dan jari jari rindu
*****
bandung, 05 Maret 2012
LELAKI
bila terpejam, ingin kupenuhi pelupuk akan rindu ayahku,
lelaki lembayung cokelat di tanah sana. lalu pelupuk kanan
tentang ayah anak anakku. ia lelaki didentang delapan
ketika terbangun, senyum lelaki lelaki itu padaku, dan aku
memeluk kerinduan. hela dentang disetiap enampuluh menit
membawaku untuk selalu mencintai lelaki lelaki yang
duduk menatap, merindu, berjalan, berlarian di relungku
ku lafadz doa, genggam tanpa diminta
*****
bandung, 05 Maret 2012
Minggu, 04 Maret 2012
DANDELION
tak ada kesia siaan di hidup ini. setiap halnya bermakna. resah,
lamunan, percakapan senyap di relung relung. alurkan potret
bahasa anak anak manusia. mengingatmu, akankah terusik oleh
rindu, akankah terhuyung ucap ucap sembab, dengan bebulir
dandelion _ sekitar aroma rerumput, tempat sua menatap temu
rindu, akankah terhuyung ucap ucap sembab, dengan bebulir
dandelion _ sekitar aroma rerumput, tempat sua menatap temu
kencang awan, membisik ruas ruas tipis dandelion. laju mem -
bisik, dinginkan benak. menyemut mimpi, menerpa percakapan
rimbun, akan berapa depa penanggalan bertahan di tangkai. lu-
ruh serpihan coklat. matangnya oleh kidung angin.
kutiup didesir kebun. beberapa ruas menari layang, memijak
hembus mentari. pijar memeluk tariannya. tulus rimbun dan-
delion semarak di kebun dan ilalang. menari layang, meski tak
pernah berdansa, tumit tungkaiku ikuti nada di bibir indahnya.
dikehidupan ini, tak ada kesia siaan. tangkai dandelion, menem-
puh desir, hingga sua menatap temu.
*****
bandung, 04 Maret 2012
Langganan:
Postingan (Atom)