jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Rabu, 10 Agustus 2011

TEBING KANAK

kita ada dari gemuruh angin manusiawi, kecintaan memancar jadi onggokan
daging lalu membentuk tulang mewajah berkaki tangan , maka tapak kita
ayun. lentera pagi diembun sapalah yang ayun ayunkan mata . tak hendak
hujat bapa pun ibu, dipeluh keriput menata derak tata kita. cinta beliau me-
ngukirkan kenang yang sepersekian retak. uban merapat,kaki kaki anak anak
terpontang panting bagai kora kora dilembing mesin duduk. memberai mimpi
dan cita cita yang sedari kanak kau benihkan dibenak kami.

ibu membuat kue,kami lahap memakannya. ibu merajut tas tas dan kembang
gips beserta tetangga, kami membaca buku cerita komik bersama nek mak.
nek mak tunggui awan awan kanak disenyum tulus.barangkali sembari mende-
ras dzikir matanya tatap kami. bapa mencari nafkah, sesekali pergi berkilometer
jarak. temaram ruang depan,tempat favorit bila usai senja, mengepulkan
angannya yang tak sesiapa sangka terburai.bapa terkulai. kuasa Tuhan mene-
puk tak hendak kita lalai. namun langkah kami gontai! bumi rasa bercerai berai!
oh hidup, diduabelas tahunku menggapai, rumahku melandai.bapa ibu pasai,
kakak adik derai tetulang tungkai. Tuhan Tuhan , Kau lontar dekapku gerai.
oh hidup, nusa indah bebunga cinta memucat. kasih dan sayang, cinta cinta
sekian depa lunglai. meneguh hati kami kasai!

ibu, bintang bintang setiap tahun kupetiksematkan di buku rapor.tampak kilaunya
ibu? bapa, senyum kau bingkis tanpa porak tanya.kau percayaiku: bahwa bintang
akan terus kuraih di sayap sayap rindu. doamu ketika dekat sigap antar dikemudi,
doamu saat langlang menjauh pun sayup kusemat simak. beserta kepak, parkit
parkit kita lepas,seketika cucakrawa bersiulan di langit rumah pleburan kita, entah
angin mana kepakkannya. sayap sayap akan terus membuluh, ayunkan setiap
bebulu kesejatiannya. terjalcuram matangkan tungkai,lengan,pandang dan simak.
memuisi tebing lelaju hingga lindap di labirin ini. berkah cintaMu, Tuhan, hanyaMu.


*****
bandung, 11 Agustus 2011

1 komentar:

  1. bapa, senyum kau bingkis tanpa porak tanya.kau percayaiku: bahwa bintang
    akan terus kuraih di sayap sayap rindu pap..

    : miss u, pap.. T.T

    LW

    BalasHapus